Review on : Clinique Quick Cream Eye Shadow

I did tell you on my previous post that I've got goodies from FD & Clinique Event. Quick cream eye shadow in Kiwi and Dual Mascara/Gloss 2in1.

At first, I don't think I could manage cream eye shadow. Previous one that I have was hard to apply and blend. I want to let it go actually, but somehow I tried it anyway. Surprisingly I like it. Then I love it. I tapped them first on lid. Then distributed evenly with Make Up For Ever eye shadow brush. Voila, i've got a very natural light green. This clinique quick cream shadow has a very light texture, but pigmented color. I can choose between very sheer or even bold look. I just need to tap a very little amount for sheer look. Vice versa.

FYI, i hate lipstick. I prefer gloss and this Clinique gloss is amazing. Really really amazing. Looky looky looky...it's my natural lip color only glower ;)

The mascara? So so. But all of them are perfect for my daily make up.




It's a slightly bold look from Clinique Quick Cream Shadow in Kiwi

Bodrex Meeting Up Again :)

Gosh...it's been so long ya girls...ketemuan dan cerita-ceritaan. Berkat memenangkan semacam kontes yang dibikin FD dan Clinique, Dewi, Riri, & Giani minus Emel akhirnya kongkow-kongkow juga.

Walo pun sebenernya nggak bisa dibilang kongkow, soalnya ya sambil ngikutin workshop Clinique yang mmm...sorry to say...lempeng :| At least, senang bisa berkumpul lagi bertiga dan sedikit foto-foto merayakan kebersamaan selama 14 tahun. haaay...haaaay... :D

Here we are...



And oooh...as an entertainment, we've got these goodies ;)

gelitik batik

Kalau ada yang menuduh saya pakai batik tanggal 2 Oktober kemaren karena terlibat euforia, salah besar. Saya pakai batik sudah dari SD, TK barangkali. Punya ibu yang fasih soal motif bahkan sejarahnya, membuat saya tumbuh dengan batik. Boleh lihat album foto saya. Dari mulai piyik hingga remaja, pasti ada yang pakai batik. Sebagai kain bawahan, baju main, rok cantik, bahkan busana kerja.

Kesimpulannya, jaman Malaysia masih minta kiriman guru dari Indonesia, saya dan keluarga sudah sering batikan.

Saat berkantor di gedung 'yang katanya' paling stylist, rok klok batik keluaran Batik Keris saya pernah dicibir, kalau tidak mau dibilang dihina. Cap 'anak daerah' pun menempel pada saya, karena saya suka sekali pake rok batik. Selain cantik, batik adem :)

Tanggal 2 Oktober kemarin, saya agak terpana. Mereka yang pernah memandang batik sebelah mata pun memakainya. Hahahahaha....Look who's 'anak daerah' now? Eat that bitches!